Daerah Dataran Tinggi Gayo
berada di kawasan pegunungan Aceh Tengah dengan dua kota utamanya yaitu
Takengon dan Blangkejeren. Jalan yang menghubungkan kedua kota ini melewati
daerah dengan pemandangan yang sangat indah. Pada masa lalu daerah Gayo
merupakan kawasan yang terisolir sebelum pembangunan jalan dilaksanakan di
daerah ini. Mata pencarian masyarakat Gayo yang saat ini memiliki penduduk
sekitar 250.000 jiwa pada umumnya adalah bertani dan berkebun antara lain padi,
sayur-sayuran, kopi dan tembakau. Kegiatan perkebunan kopi dan tembakau dilakukan
dengan membuka wilayah hutan yang ada di wilayah ini. Pada umumnya mayarakat
Aceh, orang Gayo juga dikenal karena sifat mereka yang sangat menentang segala
bentuk penjajahan dan daerah Darussalam ini dulu dikenal sebagai kawasan yang
sangat menentang pemerintahan kolonial Belanda. Masyarakat Gayo adalah penganut
agama Islam yang kuat. Masyarakat di Gayo banyak yang memelihara kerbau,
sehingga ada yang mengatakan jika melihat banyak kerbau di Aceh maka orang itu
pasti berada di Gayo.
Pemerintahan Belanda pernah
menjadikan Takengon sebagai basis pertahanannya ketika Belanda masuk ke wilayah
Gayo pada awal tahun 1900-an. Banyak sisa peninggalan Belanda di pusat kota
Takengon seperti bangunan yang mengingatkan orang akan kehadiran Belanda di
kota ini. Obyek wisata yang utama di Takengon adalah wisata alam. Di danau Laut
Tawar pengunjung dapat berperahu atau mengunjungi gua-gua, air terjun dan
mendaki Gunung Burni Telong yang memiliki tiga puncak. Takengon adalah kota
yang berada di kawasan pegunungan dengan ketinggian 1100 meter, menjadikan
tempat ini memiliki udara yang sejuk. Masjid Raya berada di pusat kota Takengon
di Jl Lebe Kadir di dekatnya terdapat pertokoan, restauran, kantor pos, kantor
telkom dan kantor polisi. Hotel Buntu Kubu merupakan pusat informasi bagi
wisatawan yang berkunjung ke daerah ini. Penginapan ini menyediakan jasa
pemandu wisata dan tur mengunjungi obyek wisata di wilayah ini.
Dari Banda Aceh, Takengon
dapat dicapai dengan kendaraan umum bis selama delapan jam dan juga dari
Bireuen melewati pemandangan yang sangat indah selama tiga jam. Takengon juga
dapat dicapai dari medan dengan bis selama 11 jam. Kendaraan bis yang tersedia
atas bis biasa dan ber-AC. Di dekat kota Takengon terdapat Danau Laut Tawar
yang memiliki panjang 26 Km dan lebar 5 Km serta kedalaman 50 meter. Danau ini
dikelilingi oleh perbukitan yang memiliki lereng yang sangat curam dan juga
sebuah gunung berapi Burni Telong dengan ketinggian 2500 meter. Di utara danau
terdapat Gunung Geureundong dengan ketinggian 2855 meter. Di dekat Danau Laut
Tawar terdapat sejumlah gua yang dapat dikunjungi wisatawan antara lain Gua
Loyang Karo dan Gua Loyang Putri Pukes. Gua pertama berada di tepi danau, di
dalam gua terdapat stalagmit dan mejadi kediaman hewan kelelawar. Gua ini berada
sekitar 6 Km dari Takengon, pengunjung dapat menumpang kendaraan umum labi-labi
dari Takengon (Jl Baleatu) ke Gua Loyang Karo. Anda perlu membawa alat
penerangan seperti senter jika ingin masuk ke dalam gua. Sekitar empat
kilometer melewati Gua Loyang
Aceh
Karo Anda akan menemui Gua
Loyang Putri Pukes. Di dalam gua ini terdapat sebuah batu yang menurut cerita
legenda dulunya adalah seorang wanita Putri Pukes yang berubah mejadi batu
karena kawin dengan pria asing dan tidak mau menuruti perintah ibunya. Namun
sayang erosi telah merubah bentuk batu ini. Obyek wisata air panas belerang di
Simpang Balik berada sekitar 15 Km utara Takengon. Air panas di tempat ini
disebut-sebut dapat menyembuhkan sejumlah penyakit kulit. Untuk menuju ke
tempat ini Anda dapat menumpang labi-labi dari Takengon menuju ke arah Bireuen
dan turun di Simpang Balik. Lokasi air panas terletak 100 meter dari jalan
raya. Takengon merupakan pusat penjualan produk kain tradisional khas Gayo yang
biasanya dibuat dalam berbagai bentuk seperti pakaian, ikat pinggang, dompet
dan kain penutup (cover). Jika tertarik Anda dapat mengunjungi toko Keramat
Mupakat di Jl Lebe Kadir 24. Selain itu, produk khas Gayo lainnya adalah barang
pecah belah berukir yang dinamakan keunire yang biasanya banyak digunakan pada
saat acara perkawinan.
Beberapa penginapan dengan tarif antara Rp
60.000 - 70.000 antara lain: Hotel gu&to Kubu, Jl Malem Dewa, Telp 22254,
penginapan ini terletak diatas bukit memandang ke arah Danau Laut Tawar dan
tempat ini dulunya adalah bekas rumah pejabat Belanda yang kemudian dijadikan
museum dan sekarang penginapan; Penginapan Batang Ruang, Jl Mahkamah 7, Telp
21524; Triarga Inn, Jl Pasar Inpres, Telp 21073; Hotel Danau Laut Tawar di Jl
Lebe Kadir 35; Hotel Renggali terletak di tepi Danau Laut Tawar, Telp 21144.
Jika ingin mengisi perut, masakan Padang dapat ditemui di sepanjang Jl Lebe
kadir, Jl Pasar Inpres dan di sekitar terminal bis. Anda dapat menikmati
minuman kopi gayo yang segar di setiap kocok. warung di kota ini termasuk juga
minuman khas setempat kopi telor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar